Apa hubungan antara cabai dan BlackBerry? Keduanya sama-sama sedang hot. Cabai semakin pedas karena harganya melangit, sementara BlackBerry menjadi topik paling panas di dunia maya setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika mengancam memblokir layanan telepon pintar (smartphone) dari Research in Motion (RIM) itu, terkait isu pencegahan penyebaran konten pornografi.
Sejak tahun lalu Kementerian Komunikasi dan Informatika menjalin kesepakatan dengan operator seluler Indonesia untuk memblokir konten porno yang diakses melalui jaringan masing-masing perusahaan itu. Pemerintah pun merasa harus melakukan kesepakatan yang sama dengan RIM, produsen BlackBerry di Kanada.
''Mengapa BlackBerry harus mendapat keistimewaan? Semuanya harus sama. Bersama-sama memblokir akses situs porno. Siapa pun harus mematuhi dan menghormati hukum di Indonesia,'' kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Senin (10/1).
Hari-hari ini, polemik BlacBerry semakin memanas setelah Tifatul mengeluarkan ancamannya. Kalau dalam dua pekan ini, sampai 21 Januari 2010 RIM masih bergeming tak akan memblokir konten porno, pemerintah akan menempuh proses hukum yang bisa berujung pencabutan layanan BlackBerry Internet Services di Indonesia. ''Sudah pernah ada (komunikasi dengan RIM), tapi sekarang mereka masih libur,'' kata Tifatul.
Ada lebih dari dua juta pelanggan BlackBerry di Indonesia. Mereka yang menggunakan gadget-nya itu untuk mengakses jejaring sosial dunia maya seperti Twitter dan Facebook pun menumpahkan kegelisahannya. Lalu, ada pihak yang skeptis membandingkan BlackBerry dan cabai sebagai sindiran kepada pemerintah.
Misalnya, pemilik akun Twitter @dinoaldepis menulis, ''Hari ini rakyat menengah atas ribut pemblokiran BB (Blakcbery-Red) dan RIM, rakyat di bawah ribut harga cabai dan beras. sungguh sangat ironis sekali.'' Hal yang sama ditulis pemilik akun @sssudrajat, ''Orang-orang kota pada ribut tentang RIM, ibu saya masih kebingungan tentang harga cabai.''
Apa yang membuat BlackBerry begitu istimewa? Berbeda dengan layanan telepon genggam biasa, BlackBerry menawarkan layanan data yang dikendalikan langsung oleh server RIM di Kanada, walau pengguna berlangganan melalui operator seluler di negara bersangkutan. Sesama pengguna Blackberry bisa menikmati pertukaran data yang dilindungi dengan sistem enkripsi yang dijamin antisadap. Isu pengendalian data pelanggan inilah yang dipersoalkan Tifatul serta beberapa negara lain seperti Arab Saudi.
Uni Emirat Arab juga mengancam penghentian layanan Blackberry dengan alasan bahwa lalu lintas datanya tidak bisa dikontrol pemerintah. Ya, karena dienkripsi itu tadi. India pun memakai alasan ini ketika membujuk RIM membuka akses server Blakberry. Pemerintah India khawatir banyak data penting dan rahasia yang beredar lewat jaringan pengguna Blakberry di India disadap server RIM di Kanada. Maklum, banyak pejabat di India dan juga Indonesia mengandalkan Blackberry untuk menunjang pekerjaannya.
Masalahnya, ancaman Tifatul itu justru telah menjadikannya salah satu sosok pejabat yang dianggap kontroversial oleh pengguna dunia maya. Alissa Wahid dalam akun Twitternya menyindir pemblokiran Blackberry ketika gadgetnya itu mendadak tak berfungsi. ''Ah kenapa tiba-tiba BB-ku nggak mau diajak twitteran? Kan masih ada tujuh hari lagi?''
Meski banyak pengguna Twitter sudah berkomentar, namun informasi yang mereka terima soal pemblokiran ini belum utuh. Ini diakui oleh pemilik akun @gatotso8. ''Alhasil bukannya memperbaiki keadaan, media justru malah memperkeruh suasana dengan pemberitaan yang sepotong-potong dan tidak berimbang.''
Sebenarnya, tuntutan Pemerintah Indonesia kepada RIM bukan hanya soal pembatasan konten pornografi. Total ada tujuh tuntutan. Pertama, Pemerintah meminta RIM mematuhi peraturan di Indonesia terkait UU 36/1999 tentang Telekomunikasi, UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan UU 44/2008 tentang Pornografi. Kedua, RIM harus membuka perwakilan di Indonesia mengingat di sini ada lebih dua juta pelanggan BlackBerry. RIM juga diminta membuka pusat layanan di Indonesia.
Keempat, Pemerintah ingin RIM merekrut tenaga kerja Indonesia secara layak dan proporsional.
Kemudian, RIM diminta sebanyak mungkin menggunakan konten lokal Indonesia, khususnya perangkat lunak. Tuntutan yang belum bisa dipenuhi adalah nomor enam dan tujuh, yaitu RIM memblokir situs porno dan membangun server atau repeater di Indonesia agar aparat hukum bisa mengaksesnya. Dua tuntutan terakhir ini masih diperdebatkan mengingat dengan pertimbangan privasi pelanggan Blackberry yang tak hanya individu tapi juga korporat. Layanan data rahasia inilah yang menjadi andalan RIM.
Dalam konteks yang lebih luas inilah pengamat politik Indra Jaya Piliang dalam akun twitter @IndraJPiliang menyatakan dukungannya kepada langkah Tifatul. ''Tifatul sedang ajak bangsa ini berpikir sesuai konten UU bahwa teknologi macam RIM adalah wilayah kedaulatan negara,'' tulisnya. Pengurus Partai Golkar ini berpendapat, negara harus menjamin BlackBerry aman digunakan siapa saja.
Hasan Fajar (28 tahun), seorang eksekutif muda bidang teknologi informasi, mengatakan, dari tujuh tuntutan pemerintah kepada RIM, hanya soal konten porno yang jadi polemik. ''Kasus blokir Blackberry ini dikarenakan publikasi pemerintah kepada masyarakat yang kurang jelas. Kalau pemerintah jelas, masyarakat pun tidak akan cemas,'' kata Hasan.
Sejak tahun lalu Kementerian Komunikasi dan Informatika menjalin kesepakatan dengan operator seluler Indonesia untuk memblokir konten porno yang diakses melalui jaringan masing-masing perusahaan itu. Pemerintah pun merasa harus melakukan kesepakatan yang sama dengan RIM, produsen BlackBerry di Kanada.
''Mengapa BlackBerry harus mendapat keistimewaan? Semuanya harus sama. Bersama-sama memblokir akses situs porno. Siapa pun harus mematuhi dan menghormati hukum di Indonesia,'' kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Senin (10/1).
Hari-hari ini, polemik BlacBerry semakin memanas setelah Tifatul mengeluarkan ancamannya. Kalau dalam dua pekan ini, sampai 21 Januari 2010 RIM masih bergeming tak akan memblokir konten porno, pemerintah akan menempuh proses hukum yang bisa berujung pencabutan layanan BlackBerry Internet Services di Indonesia. ''Sudah pernah ada (komunikasi dengan RIM), tapi sekarang mereka masih libur,'' kata Tifatul.
Ada lebih dari dua juta pelanggan BlackBerry di Indonesia. Mereka yang menggunakan gadget-nya itu untuk mengakses jejaring sosial dunia maya seperti Twitter dan Facebook pun menumpahkan kegelisahannya. Lalu, ada pihak yang skeptis membandingkan BlackBerry dan cabai sebagai sindiran kepada pemerintah.
Misalnya, pemilik akun Twitter @dinoaldepis menulis, ''Hari ini rakyat menengah atas ribut pemblokiran BB (Blakcbery-Red) dan RIM, rakyat di bawah ribut harga cabai dan beras. sungguh sangat ironis sekali.'' Hal yang sama ditulis pemilik akun @sssudrajat, ''Orang-orang kota pada ribut tentang RIM, ibu saya masih kebingungan tentang harga cabai.''
Apa yang membuat BlackBerry begitu istimewa? Berbeda dengan layanan telepon genggam biasa, BlackBerry menawarkan layanan data yang dikendalikan langsung oleh server RIM di Kanada, walau pengguna berlangganan melalui operator seluler di negara bersangkutan. Sesama pengguna Blackberry bisa menikmati pertukaran data yang dilindungi dengan sistem enkripsi yang dijamin antisadap. Isu pengendalian data pelanggan inilah yang dipersoalkan Tifatul serta beberapa negara lain seperti Arab Saudi.
Uni Emirat Arab juga mengancam penghentian layanan Blackberry dengan alasan bahwa lalu lintas datanya tidak bisa dikontrol pemerintah. Ya, karena dienkripsi itu tadi. India pun memakai alasan ini ketika membujuk RIM membuka akses server Blakberry. Pemerintah India khawatir banyak data penting dan rahasia yang beredar lewat jaringan pengguna Blakberry di India disadap server RIM di Kanada. Maklum, banyak pejabat di India dan juga Indonesia mengandalkan Blackberry untuk menunjang pekerjaannya.
Masalahnya, ancaman Tifatul itu justru telah menjadikannya salah satu sosok pejabat yang dianggap kontroversial oleh pengguna dunia maya. Alissa Wahid dalam akun Twitternya menyindir pemblokiran Blackberry ketika gadgetnya itu mendadak tak berfungsi. ''Ah kenapa tiba-tiba BB-ku nggak mau diajak twitteran? Kan masih ada tujuh hari lagi?''
Meski banyak pengguna Twitter sudah berkomentar, namun informasi yang mereka terima soal pemblokiran ini belum utuh. Ini diakui oleh pemilik akun @gatotso8. ''Alhasil bukannya memperbaiki keadaan, media justru malah memperkeruh suasana dengan pemberitaan yang sepotong-potong dan tidak berimbang.''
Sebenarnya, tuntutan Pemerintah Indonesia kepada RIM bukan hanya soal pembatasan konten pornografi. Total ada tujuh tuntutan. Pertama, Pemerintah meminta RIM mematuhi peraturan di Indonesia terkait UU 36/1999 tentang Telekomunikasi, UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan UU 44/2008 tentang Pornografi. Kedua, RIM harus membuka perwakilan di Indonesia mengingat di sini ada lebih dua juta pelanggan BlackBerry. RIM juga diminta membuka pusat layanan di Indonesia.
Keempat, Pemerintah ingin RIM merekrut tenaga kerja Indonesia secara layak dan proporsional.
Kemudian, RIM diminta sebanyak mungkin menggunakan konten lokal Indonesia, khususnya perangkat lunak. Tuntutan yang belum bisa dipenuhi adalah nomor enam dan tujuh, yaitu RIM memblokir situs porno dan membangun server atau repeater di Indonesia agar aparat hukum bisa mengaksesnya. Dua tuntutan terakhir ini masih diperdebatkan mengingat dengan pertimbangan privasi pelanggan Blackberry yang tak hanya individu tapi juga korporat. Layanan data rahasia inilah yang menjadi andalan RIM.
Dalam konteks yang lebih luas inilah pengamat politik Indra Jaya Piliang dalam akun twitter @IndraJPiliang menyatakan dukungannya kepada langkah Tifatul. ''Tifatul sedang ajak bangsa ini berpikir sesuai konten UU bahwa teknologi macam RIM adalah wilayah kedaulatan negara,'' tulisnya. Pengurus Partai Golkar ini berpendapat, negara harus menjamin BlackBerry aman digunakan siapa saja.
Hasan Fajar (28 tahun), seorang eksekutif muda bidang teknologi informasi, mengatakan, dari tujuh tuntutan pemerintah kepada RIM, hanya soal konten porno yang jadi polemik. ''Kasus blokir Blackberry ini dikarenakan publikasi pemerintah kepada masyarakat yang kurang jelas. Kalau pemerintah jelas, masyarakat pun tidak akan cemas,'' kata Hasan.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar